Kamis, 28 September 2017

Eksplorasi lagii..

Hari ini banyak sekali kegiatan Ahnaf bersama bunda.  Mulai dari mengupas telur puyuh, menyusun jepitan jemuran, membuat kereta api, seluncuran bola,  dan masih banyak lagi.  Ahnaf kembali membuat bunda geleng-geleng kepala dengan segala kreativitas dan imajinasinya.  Sepertinya Ahnaf sangat menikmati pelajaran yang berhubungan dengan praktik langsung seperti ini, yaa.. =D

Sabtu, 23 September 2017

Hari terakhir bukan berarti mengakhiri belajar

“Life is like riding a bicycle. To keep your balance you must keep moving.” – Albert Einstein
Hari ini adalah hari terakhir tantangan 10 hari pengamatan gaya belajar Ahnaf.  Meskipun begitu, bukan berarti Bunda dan Ahnaf berhenti belajar.. InsyaAlah Ahnaf akan terus berkembang dan nantinya akan memiliki gaya belajar yang lebih mekat dari ciri-ciri yang sudah kelihatan saat ini..

Hari ini pun Ahnaf dengan segala kegiatannya kembali memperlihatkan sifatnya yang detail serta ide-idenya yang diekpresikan melalui kata-kata.  Dari tabel, Ahnaf hampir memiliki semua kriteria gaya belajar meskipun dominan di auditori..  Penasaran dengan perkembangan selanjutnya.. :D

Auditori??



Repeated exposure to information in specifically timed intervals provides the most powerful way to fix memory into the brain. (Brain Rule by John Medina)

Beberapa hari ini pola tidur Ahnaf agak berubah sehingga semangat main dan belajarnya tidak terbendung.  Dari biasanya tidur siangnya dimulai pukul 11.00 atau paling lambat pukul 1 siang, beberapa hari ini diundur menjadi pukul 3 atau 4 sore.  Haha.. hal ini tidak berpengaruh meski bangun jam 5 pagi sekalipun.  Semoga Bunda pun bisa menyesuaikan pola tidur baru  Ahnaf sehingga bisa lebih maksimal berkegiatan bersama Ahnaf.

Hari ini pun banyak sekali kegiatan yang dilakukan Ahnaf si anak sholeh dari pagi,

Jumat, 22 September 2017

Saling mengingatkan pada kebaikan

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)

Berbicara tentang mengingatkan pada kebaikan, Alhamdulillah Ahnaf sepertinya terkadang cukup nyinyir dalam hal ini. =D Beberapa ucapannya adalah seperti:


"Bun, jangan lupa tutup pagar, ya.. Nanti kambingnya masuk makan bunga."

"Bun, makanlah lagi bun"

"Bun, kucing kasih makan, bun"

"Bun, jangan lupa baca do'a, ya"

"Dah adzan, sholat yuk"

haha.. XD masih banyak lagi yang bahkan saya dan suami pun kadang terkejut-kejut mendengarnya. 

Dari mana inspirasi kata-kata yang diucapkan anak sholeh ini, ya?

Mengambil contoh ucapan pertama Ahnaf yang mengingatkan bundanya menutup pagar rumah agar kambing tidak masuk, saya rasa ini adalah kombinasi dari pengalaman yang sering dialami ditambah informasi yang didengarnya. Jika hanya berdua dengan Ahnaf, setiap selesai parkir mobil di garasi, Bundanya hampir selalu langsung menutup pagar rumah setelah mengantarkan Ahnaf masuk pintu rumah. Nah.. Ucapannya tadi ditambah dengan informasi yang baru-baru ini didengarnya dari Bunda tentang kambing yang masuk ke halaman dan memakan bunga karena Bunda lupa menutup pagar..>:O Kejadian kambing makan bunga ini terjadi saat Ahnaf sedang tidur sehingga hanya berupa informasi yang didengarnya...


Haha.. Mari kita lanjutkan pengamatan gaya belajarnya ya, nak... Semoga Ahnaf kelak termasuk golongan umat terbaik yang diceritakan Allah di Surat Ali Imran ayat 110.. Aamiin.. 


Selasa, 19 September 2017

Berawal dari menyusun

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Q.S Ash-Ahaff: 4)
Beberapa hari terakhir ini Ahnaf si anak sholeh sedang hobi menyusun.  Ya, menyusun mainannya menjadi kereta-kereta apian, menyusun bantal-bantal menjadi mobil, terowongan, dsb.  Tidak hanya asal menyusun, rupanya Ahnaf memiliki rumus tersendiri dalam mengaplikasikan kreasinya ini.

Minggu, 17 September 2017

Belajar dan terus belajar

“Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Islam sangat mengutamakan menuntut ilmu dan memuliakan pelakunya.  Banyak sekali hadits yang menceritakan tentang keutamaan belajar dan menuntut ilmu. Bagi anak, cukup banyak sumber ilmu yang dapat didayagunakan, seperti membaca buku, melihat gambar, mendengar kisah, lagu, menyentuh benda-benda baru, menyusun, dan lain sebagainya.

Kamis, 14 September 2017

Detail-detail yang bikin asyik

Details matter, it's worth waiting to get it right. (Steve Jobs)
Seperti hasil pengamatan hari pertama, hari ini saya kembali menemukan karakteristik visual pada Ahnaf.  Hari ini kami bermain lego, dan lagi, ia menunjukkan sifat detail, rapi, dan sedikit perfeksionis.  Agak berbeda dari Bunda sebenarnya.. -_-

Kiri dan kanan harus sesuai, warna dan bentuk harus persis seperti yang  diinginkan, dan ini menjadi semakin rumit ketika lego yang sudah disusunnya patah atau komponen yang ingin disusunnya tidak bisa berdiri tegak, sehingga akhirnya... jreng.. jreng.. haha.. kesal dan menangis.  Faktor mengantuk sepertinya juga turut andil membuat anak sholeh ini kesulitan mengatasi frustasi & kekecewaannya.


Rabu, 13 September 2017

Mendengengar mengeksplorasi dunia


"The word listen contains the same letters as the world silent" Alfred Brendel.
Berbicara tentang mendengar, saya merasa mendengar merupakan hal yang sangat menarik bagi Ahnaf.  Ia senang mendengar apa saja, mengulang kembali hal menarik yang didengarnya dalam bentuk pertanyaan, dan Alhamdulillah mudah memahami penjelasan atau pun instruksi melalui lisan.  Bahkan, ketika ia tampak sedang sibuk mengerjakan sesuatu, sejatinya ia sedang mendengarkan dengan serius percakapan orang-orang di sampaingnya alias nguping..:))  Haha...

Sabtu, 09 September 2017

Belajar dari pengalaman?

"Every experience is an opportunity to learn and grow" (anonim)
Setiap pengalaman adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang.  Saya tidak tahu siapa yang pertama kali mengeluarkan pernyataan ini.  Tapi, kata-kata ini kembali terngiang sembari saya menemani Ahnaf beraktivitas hari ini.


Pengalaman? Ya. Bagi anak, hampir setiap pengalamannya adalah sesuatu yang sangat berharga.  Bahkan meskipun bagi kita orang dewasa hal tersebut adalah sesuatu yang remeh temeh.  

Ahnaf misalnya, selalu menjadikan pengalaman yang pernah dilakukannya sebagai basis sandiwara atau imajinasi-imajinasinya dalam bermain.  :)  Pengalamannya naik lift, pintu lift yang macet, eskalator, naik pesawat, mobil yang melewati tanggul, melewati palang pintu parkir otomatis yang naik turun, dan hal-hal ajaib lainnya hampir selalu menjadi basis permainan Ahnaf yang kemudian dikembangkannya sendiri menurut imajinasinya. 

Seperti hari ini, bunda dibuat tercengang ketika tiba-tiba ahnaf meletakkan pipa panjang di tanah tempat ia sedang bermain mobi-mobilan dari kaleng sambil berkata, "mobilnya naik tanggul, bun.."=D.  Atau ketika tempo hari ahnaf mengaitkan ujung tongkat besi di sela jemuran membentuk garis horizontal setinggi lebih kurang setengah meter sehingga saya tidak bisa lewat, dan terjadi percakapan
A: "Bun, ambil karcisnya dulu"
B : "Di mana ambil karcisnya, naf?"
A: "Di sana, bun" 
B:"Oke ini karcisnya, Pak", sambil pura-pura memberikan sesuatu
A: "Silahkan lewat, bun.." Sambil menaikkan tongkat besinya sehingga saya bisa lewat... haha.. :))

Begitulah anak-anak dengan pengalaman yang selalu dianggapnya sesuatu yang luar biasa.  Saya rasa tugas berat orang tua lah untuk senantiasa menjaga dan mengarahkan agar setiap pengalaman anak adalah hal yang semakin mendekatkannya pada Rabb nya.  Melihat kuatnya memori anak terhadap pengalaman sekecil apa pun, saya tidak dapat membayangkan jika dalam dalam petualangannya sehari-sehari bersinggungan dengan hal-hal yang berbau maksiat.. Na'udzubillahi mindzalik...






Jumat, 08 September 2017

Gaya Belajar Ahnaf Seperti Apa?


Bismillah.. Baiklah.. Kali ini saya bertekad menyelesaikan tantangan Game level 4 setelah di tiga tantangan sebelumnya tidak selesai karena berbagai alasan yang harusnya bisa disiasati..:'(

Tantangan kali ini adalah tentang memahami gaya belajar anak. Ya, setiap anak , bahkan orang dewasa pun, memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.  Potensi anak akan semakin tergali jika kita mampu menstimulus sesuai gaya belajarnya.

Kenapa bunda harus memahami gaya belajar Ahnaf?
Apa yang diharapkan? Dari materi IIP kelas bunsay, tujuannya adalah untuk:
1.Meningkatkakn rasa ingin tahu anak
2.Meningkatkan daya kreasi dan imajinasinya
3.Mengasah anak agar selalu bergairah untuk menemukan sesuatu
4.Meniingkatkan akhlak mulianya

Jadi, dalam menstimulus anak dalam belajar anak juga perlu diamati apakah 4 hal diatas juga tercapai.


 Ini hasil pengamatan saya terhadap Ahnaf di hari pertama. Kalau di list sebenarnya banyak sekali aktivitas yan dilakukannya dalam 1 hari..:D  Setiap diberikan suatu permainan pasti akan dikembangkannya menjadi permainan lain sesuai imajinasi Ahnaf si anak sholeh.

Sesuai dengan pengamatan saya sebelumnya, dalam kegiatan hari ini Ahnaf memiliki karakteristik auditori.  Ia selalu berbicara ketika bermain, mengucapkan apa yang dilakukannya, ide-idenya, serta rencana yang akan dilakukannya.  Namun Ahnaf juga menunjukkan karakter visual ketika ia sangat detail, rapi dan perfeksionis. Haha.. Misalnya, ia akan protes ketika gambar yang digunakan sebagai pintu lift saya letakkan terbalik, atau ketika menyusun lego harus simetris dan rapi.  


Tanggal
Aktivitas
Visual
Auditori
Kinestetik
7 / 9/2017
-Bermain parkiran mobil, terowongan, lego, lift
- Menyukai hal-hal yang bersifat detai & rapi
- Mengemukakan ide dengan ekspresi kata-kata

 

Entri yang Diunggulkan

Saling mengingatkan pada kebaikan

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman ...