Selasa, 18 Agustus 2015

Ujian dan Kejujuran

Sudah lama sekali saya tidak menulis di blog ini.  Barusan bongkar-bongkar file lama, dan ketemu tulisan yang saya buat saat masih di pre klinik, tahun 1 kuliah. Semoga dengan di post di sini bisa menjaga idealisme penulis.. :D

Ujian bukanlah kata yang asing, apalagi bagi mahasisawa  kedokteran.  Ujian blok bagi mahasiswa pendidikan dokter dan pendidikan dokter gigi baru saja berakhir dan telah disambut pula dengan blok baru.  Bagi mahasiswa progam studi ilmu  keperawatan, kesehatan masyarakat dan psikologi, ujian akhir semester pun telah menanti.
Setiap orang pasti berusaha keras, belajar giat untuk lulus dan mendapatkan hasil yang maksimal dalam ujian.  Namun, ketika hasil ujian keluar dan kelulusan telah diumumkan, benarkah semua yang lulus telah lulus pula dalam ujian lain yang lebih penting, yaitu ujian ‘kejujuran’?  Benarkah esensi-esensi ujian dan kejujuran telah terpatri pada setiap mahasiswa FK unand?  Sebenarnya, apakah makna ujian, apa tujuannya, apakah hanya sekedar untuk mencari nilai? 
Ujian di FK Unand, baik ujian blok atau pun ujian semester, adalah sebuah mekanisme yang dibuat untuk mengetes, mengevaluasi apakah kompetensi-kompetensi yang ada telah benar-benar dipahami oleh setiap mahasiswa agar mahasiswa yang bersangkutan bisa naik ke tingkat selanjutnya dan akhirnya benar-benar bisa dilepas ke dunia profesi .  Jadi, apabila dalam proses pengevaluasian tersebut mahasiswa tidak mengunakan kemampuannya sendiri (baca: tidak jujur dalam ujian), tentulah percuma ujian tersebut dilakukan.  Dan sebagai seorang muslim yang sejatinya selalu mengharapkan keridhaan Allah, tak ada artinya apa yang kita lakukan bila hal tersebut di luar koridor yang disukaiNya.
Sebenarnya, hasil ujian ‘kejujuran’ tersebut bisa segera diketahui oleh mahasiswa yang bersangkutan, lebih cepat dari hasil perhitungan komputer pada lembaran abo.  Bagi yang merasa hasil ujian ‘kejujurannya’ buruk, segera beristighfar dan  bersiaplah memperbaiki diri.  Bagi yang hasil ujiannya baik, bersyukurlah karena syurga telah menanti sebagai janji yang diberikan Allah.
Rasulullah saw bersabda,
“Kamu harus berkata jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu menuntun kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu menuntun ke surga, dan tidak henti-hentinya seseorang berkata jujur dan berusaha untuk selalu jujur sehingga ia dicatat di sisi Allah sebagai ahli jujur.
Dan jauhilah dusta, karena sesungguhnya dusta itu menuntun kepada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu menuntun ke neraka, dan tidak henti-hentinya seseorang berdusta dan berusaha berdusta sehingga ia dicatat di sisi Allah sebagai ahli dusta.”

(HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad dari Abdullah bin Mas’ud)
Marilah kita tanamkan kejujuran mulai dari diri kita sendiri, dari hal-hal yang terkecil dan mulai saat ini.  Jangan hanya berkecil hati karena tidak lulus ujian blok atau ujian semester, namun lebih bersedihlah karena tidak lulus ujian kejujuran!

1 komentar:

Comments:

Entri yang Diunggulkan

Saling mengingatkan pada kebaikan

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman ...