Oleh: Maisyah Nelzima, 0810311023
" Seorang mukmin yang kuat itu lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, dan pada masing-masing ada kebaikan." (HR Muslim)
Islam menuntut umatnya memiliki jasmani yang kuat dan sehat serta memberikan perhatian untuk itu. Kesehatan ialah rahmat Allah yang setinggi-tingginya, yang dianugerahkan Allah SWT kepada hambaNya. Harta, benda, dan jabatan tidak ada gunanya apabila jasmani dan ruhani tidak sehat. O Orang yang sakit tidak dapat melaksanakan kewajiban terhadap masyarakatnya, terhadap pergaulan, dan terhadap Allah Tuhan Yang Maha Pencipta. Karena itu, kehilangan kesehatan lebih celaka daripada kehilangan harta benda dan pangkat.
Salah satu penyakit yang masih menjadi momok masyarakat dunia saat ini adalah penyakit jantung. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setiap tahunnya ada 17,1 juta jiwa penduduk dunia meninggal karena sakit jantung. Di setiap sudut dunia, statistik sering menunjukkan prevalensi penyakit jantung menjadi salah satu penyebab pertama kematian. Begitu pula di Indonesia, penyakit yang berhubungan dengan gangguan sistem jantung dan pembuluh darah, ini menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian.
Ada banyak jenis penyakit jantung, di antaranya jantung koroner, tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, congenital, bakterialis dan penyakit jantung rematik. Di antara penyakit jantung tersebut, penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian akibat penyakit jantung terbanyak, yaitu 80%.
Penyakit jantung koroner, merupakan arteriosklerosis pada arteri koronaria, yaitu penebalan tunika intima arteri akibat penimbunan lemak dan jaringan fibrosa. Hal tersebut secara progresif dapat mempersempit lumen pembuluh darah sehingga resistensi terhadap aliran darah meningkat. Peningkatan tekanan darah sistemik menimbulkan peningkatan resistensi terhadap pemompaan darah dari ventrikel kiri, sehingga beban kerja jantung bertambah, akibatnya terjadi hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kekuatan kontraksi. Kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dapat diatasi dengan hipertrofi kompensasi tersebut. Namun, kebutuhan oksigen yang melebihi kapasitas suplai pembuluh koroner dapat menyebabkan iskemia miokardium lokal.
Berkurangnya kadar oksigen memaksa miokardium mengubah metabolisme yang bersifat aerob menjadi metabolisme anaerob. Akibatnya efisiensi berkurang dan hasil akhir metabolisme anaerob, terjadi gangguan fungsi ventrikel kiri. Menurunnya fungsi ventrikel kiri dapat mengurangi curah jantung sehingga tekanan jantung kiri akan meningkat, hal ini diperbesar oleh kekakuan beberapa bagian jantung serta perubahan daya kembang dinding jantung akibat iskemia. Manifestasi hemodinamik yang sering terjadi pada iskemia adalah peningkatan ringan tekanan darah dan denyut jantung sebelum timbul nyeri. Komplikasi lain yang sering terjadi adalah infark miokardium akibat terlepasnya plak arteriosklerosis dari salah satu arteri koroner dan kemudian tersangkut di bagian hilir sehingga menyumbat aliran darah ke seluruh miokardium yang diperdarahi oleh pembuluh tersebut.
Banyak faktor risiko yang saling berkaitan mempengaruhi terjadinya arteriosklerosis pada individu. Faktor yang tidak dapat diubah adalah usia, jenis kelamin dan riwayat keluarga. Faktor-faktor risiko lain masih dapat diubah, sehingga berpotensi dapat memperlambat proses aterogenik. Faktor-faktor tersebut adalah peningkatan kadar lipid serum, hipertensi, merokok, diabetes mellitus, gaya hidup yang tidak aktif, dan obesitas . Penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor risikonya yang dapat diubah tersebut. Salah satu cara yang efektif, efisien dan mudah diterapkan adalah dengan olahraga teratur.
Olahraga dapat menurunkan kadar lemak darah, yaitu kadar total kelesterol, LDL (Low Density Lipoprotien) dan trigliserida. Bahan-bahan inilah yang berperan membuat plak-plak lemak yang mempersempit lumen arteri pada arteriosklerosis. Sementara itu, olahraga juga memperbaiki kadar HDL (High Density Lipoprotein), suatu bahan yang berpotensi antiaterogenik yang memediasi transportasi balik kolesterol dari sel-sel dinding arteri ke hati dan organ steroidogenik. Olahraga teratur juga menurunkan kerja otot jantung dan oksigen yang diperlukan sehingga meningkatkan efisiensi kerja jantung, menurunkan detak nadi sewaktu istirahat, menurunkan tekanan darah sehingga memperbaiki penyakit hipertensi, meningkatkan daya kontraksi jantung, serta memperlebar pembuluh darah sehingga darah mengalir lebih lancar.
Rasulullah saw. menganjurkan para pengikutnya untuk melakukan olahraga yang bermanfaat, yang pada dasarnya untuk memperkuat badan dan menyegarkan jiwa dan mendatangkan manfaat bagi masyarakat tanpa menyia-nyiakan harta, jiwa dan merusak akhlak. Beliau sendiri sering melakukan beberapa bentuk olahraga seperti berlari, bergulat dan menunggangi kuda. Tidak hanya itu, Rasulullah juga gemar berjalan kaki. Dalam sirrah kita dapatkan beliau sering berjalan kaki ke mesjid, pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya.
Dalam pencegahan penyakit jantung koroner ini pun, olahraga yang dilakukan tidak perlu olahraga berat atau yang memakan banyak waktu. Bahkan olahraga ringan seperti jalan kaki pun cukup. Menurut penelitian di Universitas Yokohama, jalan kaki yang baik untuk mencegah penyakit jantung koroner adalah minimal lima kali seminggu, selama setengah sampai satu jam. Waktu melakukannya pun tidak harus penuh berjalan selama setengah jam, namun juga bisa dilakukan dengan interval, misalnya dilakukan enam kali lima menit per hari. Langkah ini cukup praktis karena mudah diterapkan bahkan di sela-sela kesibukan harian. Berjalan kaki antar tempat yang dekat, memarkir kendaraan lebih jauh dari tempat tujuan, atau menggunakan tangga ketimbang lift, hal-hal tersebut adalah mudah diterapkan dan tidak menghabiskan banyak waktu. Apalagi bila memikirkan bahwa hal-hal tersebut menyangkut preventif terhadap penyakit jantung koroner dan kewajiban seorang muslim untuk menjaga kesehatannya, maka tidak ada salahnya untuk mulai menerapkan dari sekarang.
Referensi:
Brown, Carolt T. 2007. Penyakit Aterosklerotik Koroner. dalam Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses penyakit. Jakarta: EGC
Hadi, Faraj. 2007. Muhammad saw. Menganjurkan Olahraga yang Bermanfaat. http//:aasoulallah.net (diakses 15 Oktober 2010)
Rosdiana, Dewi. 2007. Pola Hidup Sehat Ala Rasulullah. http//:dysmultiply.com (diakses 15 Oktober 2010)
terimakasih banyak untuk informasinya... sangat membantu,
BalasHapus